Pada abad ke 19 Filfus Hegel membahas budaya sebagai
keterasingan manusia oleh dirinya
sendiri .Dalam berbudaya manusia tak menerima begitu saja apa yang di sediakan
oleh alam, tetapi ia harus mengubahnya dan mengembangkannya lebih lanjut.
Van
Peursen berusaha menjelaskan hal yang tampak serba bertentangan itu.Ia berkata
“Dengan mengembangkan alam,manusia memasukkan alam ke dalam dirinya sendiri”.
Sehubungan
dengan itu, Klages (1930) menulis, budaya merupakan bahaya bagi manusia
sendiri. Klages juga menyimpulkan bahwa manusia memang tak dapat hidup tanpa
budaya yang memuat ancaman bagi dirinya sendiri.
Kemudian,
Freud dalam brosurnya berjudul Das Unbehagen in derkultur (derita di dalam
budaya) menjelaskan bahwa budaya dapat bersifat neurotis. Dalam brosurnya yang
lain juga menjelaskan, Die Zukunft einer
illusion (masa depan suatu ilusi) ia menerangkan bahwa sumber budaya
terdiri atas nafsu birahi (eros) dan kedaruratan situasi terdesak.
Freud
menunjukkan bahwa segala usaha budaya manusia itu merugikan, karena menurut
pandangannya yang vitalitas itu manusia adalah homo natura yang udah selayaknya
mencari kebahagiaannya di dalam alam dunia dan berharap akan bertemu dengan
Tuhan.
Menurut
Calvin, di dalam alam maupun budaya tersembunyilah bahaya, dalam menelaah alam
dan buadya, manusia menemukan unsur dosa melihat di dalamnya.
Dengan
demikian, seorang Calvinis yang mengenal dan menjalankan ajarannya, tak
menarik diri di alam dunia. Calvin sendiri masih mengakui bahwa seni itu
penting bagi kehidupan manusia, tetapi penangannya harus dilakukan dengan cara
sederhana saja.
Hoenderdaal
menyimpulkan bahwa budaya itu bagaimana pun merupakan bagian dari kehidupan
manusia, baik sebagai hal yang berharga sehingga harus dikejarnya, maupun
sebagai yang tak berharga sehingga harus dijauhi.
Budaya
manusia dapat menaklukan alam, tetapi budaya juga dapat merusak alam. Alam dan
budaya merupakan dua kutub yang saling memerlukan dan memberi ruang kehidupan
bagi manusia. Budaya yang meluas dan melintas seprti halnya yng terdapat pada
ilmu, cenderung membahayakan manusia sendiri yang menciptakannya.
Untuk
berkembangnya ruang hidup yang manusiawi tak dapat ditempuh dengan jalan yang
mengagungkan budayawi saja ataupun yang alami saja. Kedua-duanya harus ditempuh
bersama, yakni alam dan buadaya dimana budaya itu sendiri takboleh ditumbuhkan
dengan teknik, tetapi harus di hayati dalam cakupan ilmu, etika dan seni.
Filosof Perancis Albert Schweizer pernah mengatakan
bahwa mengembangkan budaya tanpa etika pasti membawa kehancuran. Oleh sebab
itu, dianjurkannya agar kita memperjuangkan mati-matian unsur etika di dalam
mendasari budaya etika.
Kemajuan
teknologi merupakan salah satu sisi untuk meningkatkan produktivitas, sisi yang
lain adalah penambahan modal dan tenaga kerja. Artinya bila sejumlah modal atau
tenaga kerja dilibatkan dalam proses suatu produksi, akan dihasilkan tambahan
hasil produksi sejumlah tertentu.
Semakin
banyak tenaga kerja yang dipergunakan, semakin meningkat pula produksi. Begitu
juga sebaliknya sejumlah modal hanya dikerjakan oleh tenaga kerja di bawah
batas yang diperlukan, sehingga modal itu belum berproduksi sesuai dengan
kapasitasnya. Jadi, ada keterkaitan antara modal dan tenaga kerja sebagai faktor-faktor
produksi.
Produktivitas
dapat dicapai apabila tiap factor produksi dapat berproduksi sesuai dengan
kapasitasnya.
Untuk
menaikkan produktivitas barang modal adalah dengan mempergunakan teknologi
modern, dan untuk meningkatkan produktivitas sumber daya manusia adalah dengan
pendidikan, latihan serta alih teknologi.
Untuk
itu pendidikan dan latihan yang berorientasi pada perwujudannya manusia mandiri
sangat diperlukan.
Dengan
kata lain kemiskinan merupakan ketidak mampuan memenuhi kebutuhan pokok
sehingga ia mengalami keresahan, kesengsaraan atau kemelaratan dalam setiap
langkah hidupnya, pendapat ini dikemukakan oleh Siswanto (1988).
Untuk
mengatasi kemiskinan paling tidak harus dilihat dari konteks masalahnya. Kemiskinan
timbul dari berbagai faktor yang setiap faktornya memerlukan penanganan khusus.
SDA
pada hakikatnya adalah karunia Tuhan. SDA adalah semua benda yang merupakan
hadiah alam, baik yang ada dipermukaan tanah atau yang tersimpan di dalamnya
dipergunakan dalam proses produksi. Pengertian ini menurut Soelistiejoe (1984).
SDA
bukanlah pilihan atau buatan manusia, tetapi sudah tersedia di bumi. Manusia
dapat mengambil manfaat darinya. SDA ini merupakan salah satu ukuran kekayaan
suatu bangsa atau Negara. SDA masih memerlukan pengolahan yang baik.
Pengolahan
yang kurang, tidak dapat memberikan manfaat yang optimal, juga tidak dapat
dilestarikan dan diwariskan pada generasi berikutnya.
Sumber daya alam Indonesia
SDA
ini, ada yang dapat diperbarui seperti kekayaan hutan yang berupa flora dan
fauna. Dan SDA yang tidak dapat diperbaharui seperti minyak bumi, emas, nikel,
baja, dll.
Untuk
kelestarian SDA ini perlu adanya konservasi atau aturan untuk mengolah SDA ini.
Pengolahan yang baik akan memberikan kemakmuran, sedangkan kemakmuran adalah
ukuran tingkat kesejahteraan suatu bangsa.
Sebagai
Negara tropis , Indonesia memiliki ribuan pulau dan lautan yang luas, memiliki
kekayaan alam yang sangat berlimpah. Di daratan, suhu dan curah hujan yang
tinggi memungkinkan penduduknya dapat menanam berbagai macam komoditas
pertanian dan perkebunan. Curah hujan yang tinggi juga menjamin, tetap
tersediannya air untuk kepentingan budi daya perikanan darat.
Wilayah
Indonesia sangat luas dan menyimpan kekayaan alam berupa lahan yang belum
dimanfaatkan . banyak pulau yang masih belum dihuni hingga di masa mendatang
masih terbuka luas untuk dikembangkan dengan berbagai produk pertanian. Lahan
yang luas juga menarik para pengusaha baik dari dalam maupun dari luar negeri
untuk membuka perkebunan di berbagai wilayah Indonesia.
Selain
lahan yang masih luas, Indonesia juga memiliki laut yang luas dan garis pantai
yang sangat panjang. Laut di Indonesia dengan berbagai sumber daya yang
terkandung di dalamnya belum dimanfaatkan secara maksimal oleh penduduk. Sebagian
besar penduduk Indonesia masih berorientasi ke darat, padahal potensi sumber
daya laut, khususnya ikan, masih melimpah ruah. Garis pantai yang sangat
panjang juga menjadi modal untuk mengembangkan budi daya perikanan.
Sumber
daya alam Indonesia yang banyak dan beraneka ragam sudah dikenal oleh bangsa
lain sejak dulu. Bangsa India dan Cina bahkan sudah mengadakan hubungan dagang
dengan bangsa Indonesia sejak abad ke 2 Masehi. Komoditas perdagangan dari
Indonesia yang terkenal antara lain emas, cengkih, lada, kayu cendana, dan
kapur barus. Komoditas tersebut termasuk yang diperdagangkan di pasaran
internasional dengan nilai yang tinggi.
Sumber
daya alam Indonesia dikelompokkan dalam : sumber daya udara, sumber daya tanah,
sumber daya air, sumber daya hutan, sumber daya tambang, sumber daya laut.
Potensi Sumber Daya Udara
Udara
merupakan sumber daya alam karena memiliki banyak fungsi untuk manusia dan
mahluk hidup lainnya. Manusia dan hewan pasti membutuhkan udara untuk bernapas,
begitu pula tumbuhan. Udara juga berfungsi untuk melindungi kehidupan di muka
bumi ini dari sinar ultraviolet dan benda angkasa luar yang jatuh ke bumi.
Lapisan udara atau atmosfir berfungsi untuk menyaring sinar ultraviolet dan
menghancurkan benda-benda yang jatuh dari angkasa luar sebelum sampai di bumi.
Udara
terdiri atas tiga unsure : udara kering, uap air, aerosol. Udara kering terdiri
atas: nitrogen, oksigen, dll. Sebagaian besar adalah nitrogen, di dalam udara
terdapa uap air yang mengisi udara di atasnya. Persebaran uap air bergantung
pada intensitas penyinaran matahari dan keberdaaan tubuh-tubuh aair di suatu
wilayah. Komponen lain, yaitu aerosol
mengapung di udara . Aerosol dapat berupa partikel berbentuk garam , garam
natrium, karbon, sulfat, nitrat, kalsium, kalium, dan lain-lain. Tanpa semua
unsure ini udara tidak akan bisa menjalankan fungsinya.
Potensi sumber daya tanah
Tanah
adalah tempat manusia melakukan berbagai aktivitas sehari-hari. Secara umum
tanah di Indonesia dapat dibedakan menjadi : tanah dengan bahan induk vulkanik,
tnah dengan bahan induk bukan cvulkanik, tanah organic atau humus.
Tanah
vulkanik awalnya terbentuk dari material yang dikeluarkan saat gunung berapi
meletus. Material vulkanik yang dikeluarkan dari gunung berapi terdiri atas
lava dan lahar. Tanah dengan bahan induk bukan vulkanik bukan berasal dari lava
dan lahar. Tanah organic atau humus adalah tanah yang terbentuk dari tumpukan
sisa-sisa tumbuhan, dikenal juga dengan istilah tanah gambut.
Sumber daya air
Sumber
daya air di Indonesia melimpah, di daerah di mana curah hujan tinggi air
tersedia. Fungsi hutan sangat penting untuk meresap air, jika hutan ditebang,
fungsi hutan untuk menyimpan air pada saat musim hujan menjadi tidak berfungsi.
Sumber daya hutan
Potensi
daya hutan di wilayah Indonesia sangat besar, yaitu mencapai 99,6 juta hektar.
Selain luas hutan menyimpan beragam kekayaan flora dan fauna atau
keanekaragaman hayati .
Hasil
hutan bukan hanya kayu tetapi juga menghasilkan buah-buahan dan tumbuhan
obat-obatan.
Sumber daya tambang
Aktivitas
pertambangan telah menghasilkan banyak devisa untuk Indonesia. Minyak bumi dan
gas merupakan sumber energy utama yang saat ini banyak dipakai untuk keperluan
industry, transportasi, dan rumah tangga. Selain itu, ada juga batu bara. Batu
bara adalah batuan sedimen yang terbentuk dari sisa tumbuhan yang telah mati
dan mengendap berjuta-juta tahun. Batu bara digunakan sebagai sumber energy
untuk berbagai keperluan.
Sumber daya laut
Luas
laut Indonesia mencakup 2/3 dari seluruh luas wilayah Indonesia. Di dalam laut
tersimpan kekayaan alam yang besar. Potensi sumbar daya laut Indonesia tidak
hanya ikan, tetapi juga tambang seperti minyak bumi, nikel, emas, bauksit,
pasir, biji besi, timah
SDA
tidak dengan sendirinya menjadi sediaan yang berlangsung bermanfaat untuk
menutupi kebutuhan hidup manusia. Banyak SDA yang memerlukan pengolahan. SDA
yang tidak pernah dijamah oleh manusia, selamanya tidak akan memberi manfaat.
Kelangkaan SDM ini pada suatu daerah atau negara menyebabkan SDA alamnya tidak
dapat dikelola dengan sempurna.
Di
daerah atau negara yang SDM-nya sedikit walaupum kaya sumber SDA ia tetap tidak
menikmati SDA itu. Untuk mengelola SDA itu, diperlukan tenaga manusia maka
dengan transmigrasi SDA itu dapat dikelola dan dapat memberikan manfaat bagi
kehidupan manusia.
Terbatasnya
barang modal menyebabkan suatu bangsa tidak dapat berbuat banyak. Karena barang
modal merupakan alat untuk mengelola kekayaan yang dimiliki.
Barang modal sebagai faktor
produksi harus ada di samping SDA dan SDM.
Hilangnya salah satu
dari ketiga komponen itu menyebabkan tidak berjalannya produksi.
Kemiskinaan suatu
Negara dapat disebabkan oleh rendahnya produktivitas SDM dan barang modal. SDM
yang dimilikinya tidak mampu berbuat untuk mengejar ketinggalan dari
Negara maju, karena
memang produktivitasnya sangat rendah. Agar SDA itu tidak musnah seperti bahan
tambanag yang tidak dapat diperbaharui, penggunaannya diatur pada batas-batas
tertentu agar tidak habis dalam waktu yang relatif singkat.
Penebang
yang berpindah-pindah yang menebangi hutan sangat merugikan dari segi
konservasi lahan karena dapat menyebabkan erosi, banjir, harus ditekan dengan
memukimkan mereka pada tempat yang tetap.
Binatang
atau tumbuhan yang sudah mulai langkah di upayakan untuk dikonservasikan di
cagar alam atau suaka alam.
Upaya
ini dimaksudkan untuk menjaga keseimbangan ekosistem dan memelihara kelestarian
spesies dan gen yang pada masa mendatang sangat diperlukan.
Di
samping itu, kemajuan bioteknologi tumbuh-tmbuhan maupun binatang diharapkan
dapat menyumbangkan gen-gennya bagi keperluan rekayasa genetika.
Seringkali
kesejahteraan suatu bangsa di ukur dengan tingkat pendidikan rakyatnya.
Di
Negara maju tingkat pendidikan rakyatnya cukup tinggi, sebaliknya di negara
miskin tingkat pendidikannya sangat rendah. Usaha untuk meningkatkan
keterampilandan kecakapan rakyatnya terbentur dengan belum tersedianya sarana
dan dana.
Sebaliknya
kalau tidak diusahakan melalui pendidikan,tidak akan pernah tersedia tenaga
–tenaga terampildan berkemampuan untuk menggerakkan bangsa dan negaranya.
Produktivitas dan masalahnya
Produktivitas kerap menjadi masalah bagi sebuah bisnis tanpa memandang
usia. Patut diketahui bahwa ada beberapa waktu yang menjadi saat-saat puncak
tingkat produktivitas seseorang. Di satu waktu seseorang bisa sangat produktif
sementara di saat lain ia kurang produktif . Maka dari itu, bekerja keras di
luar waktu-waktu terbaik itu bisa dipastikan hanyalah pembuangan waktu dan
tenaga karena hasilnya tidak maksimal dan lebih lama.
Jadi, tanpa mempedulikan apa profesi Anda, dari pada terus menerus bekerja
selama 8 jam, Anda bisa mencoba berhenti setelah dua jam bekerja dengan baik.
Lakukan aktivitas lainnya selama beberapa jam kemudian kembalilah dan
lakukanlah kegiatan semula dengan lebih berapi-api. Ini lebih baik daripada
Anda memaksakan diri meneruskan untuk mengerjakan satu aktivitas padahal energi
dan fokus Anda untuk itu sudah benar-benar kering.
Nah, bagaimana jika Anda belum tahu persis saat puncak produktivitas Anda?
Cobalah untuk melakukan pemetaan energi selama satu hari bekerja. Cara lain
untuk menggenjot produktivitas ialah dengan mengelola waktu dengan lebih bijak.
Caranya ialah dengan menggunakan “proyek yang tertunda”, terapkan sebuah siklus
kerja 30/30 menit, dan fokuslah pada 1 hingga 3 jenis kegiatan dalam sehari.
Alihkan perhatian Anda dari satu aktivitas ke aktivitas lainnya untuk
mendapatkan pikiran yang lebih segar.
Lalu kapan kita bisa mengetahui kita tidak bekerja dengan produktif dan
harus beralih ke kegiatan lain? Sederhana saja. Saat Anda merasa bahwa Anda
terlalu memaksakan diri untuk menyelesaikan sebuah pekerjaan, bisa dipastikan
Anda tidak sedang bekerja dengan produktif. Beranjaklah dan kerjakan sesuatu
yang lain yang tidak menuntut Anda untuk berpikir terlalu banyak.
Semakin produktif seseorang saat bekerja, semakin baik stabilitas
pekerjaannya, peluang promosinya juga lebih tinggi. Dan begitu juga potensi
rekrutmen. Semuanya akan menstabilkan dan meningkatkan pendapatan pribadi,
menyeimbangkan aspek-aspek dalam kehidupan Anda. Sekali lagi produktivitas
ialah tentang kualitas bukan kuantitas.
Produktivitas yang
tinggi lebih disebabkan oleh pemanfaatan teknologi dan ilmu pengetahuan. Ilmu
pengetahuan menghasilkan tenaga terampil dan mampu memanfaatkan teknologi.
Penduduk negara berkembang sangat lemah dalam penguasaan teknologi. Negara yang
sedang berkembang ditandai dengan produktivitas tenaga kerja yang rendah.
Konsep fungsi produksi yang menghubungkan output dengan bermacam-macam
kombinasi penggunaan faktor input berdasarkan teknologi tertentu seringkali
digunakan untuk menjelaskan bagaimana penduduk memenuhi kebutuhannya. Tetapi
secara teknis konsep fungsi produksi perlu ditambahkan dengan kemampuan
manajerial, motivasi tenaga kerja, dan fleksibelitas kelembagaan yang mendukung.
Berdasarkan argumentasi
tingkat produktivitas dapat dinaikkan melalui mobilitas tabungan dalam negeri
dan bantuan modal asing guna meningkatkan investasi baru dalam barang-barang
modal serta investasi di bidang pendidikan dan pelatihan untuk menambah keterampilan.
0 Komentar: