Thursday 5 November 2015

Ciri Budaya Yang Memajukan dan Budaya Yang Membuat Mundur

Pada abad ke 19 Filfus Hegel membahas budaya sebagai keterasingan manusia  oleh dirinya sendiri .Dalam berbudaya manusia tak menerima begitu saja apa yang di sediakan oleh alam, tetapi ia harus mengubahnya dan mengembangkannya lebih lanjut.
Van Peursen berusaha menjelaskan hal yang tampak serba bertentangan itu.Ia berkata “Dengan mengembangkan alam,manusia memasukkan alam ke dalam dirinya sendiri”.  
Sehubungan dengan itu, Klages (1930) menulis, budaya merupakan bahaya bagi manusia sendiri. Klages juga menyimpulkan bahwa manusia memang tak dapat hidup tanpa budaya yang memuat ancaman bagi dirinya sendiri.
Kemudian, Freud dalam brosurnya berjudul Das Unbehagen in derkultur (derita di dalam budaya) menjelaskan bahwa budaya dapat bersifat neurotis. Dalam brosurnya yang lain juga menjelaskan, Die Zukunft einer illusion (masa depan suatu ilusi) ia menerangkan bahwa sumber budaya terdiri atas nafsu birahi (eros) dan kedaruratan situasi terdesak.
Freud menunjukkan bahwa segala usaha budaya manusia itu merugikan, karena menurut pandangannya yang vitalitas itu manusia adalah homo natura yang udah selayaknya mencari kebahagiaannya di dalam alam dunia dan berharap akan bertemu dengan Tuhan.
Menurut Calvin, di dalam alam maupun budaya tersembunyilah bahaya, dalam menelaah alam dan buadya, manusia menemukan unsur dosa melihat di dalamnya.
Dengan demikian, seorang Calvinis yang mengenal dan menjalankan ajarannya, tak menarik  diri di alam dunia. Calvin sendiri masih mengakui bahwa seni itu penting bagi kehidupan manusia, tetapi penangannya harus dilakukan dengan cara sederhana saja.
Hoenderdaal menyimpulkan bahwa budaya itu bagaimana pun merupakan bagian dari kehidupan manusia, baik sebagai hal yang berharga sehingga harus dikejarnya, maupun sebagai yang tak berharga sehingga harus dijauhi.
Budaya manusia dapat menaklukan alam, tetapi budaya juga dapat merusak alam. Alam dan budaya merupakan dua kutub yang saling memerlukan dan memberi ruang kehidupan bagi manusia. Budaya yang meluas dan melintas seprti halnya yng terdapat pada ilmu, cenderung membahayakan manusia sendiri yang menciptakannya.
Untuk berkembangnya ruang hidup yang manusiawi tak dapat ditempuh dengan jalan yang mengagungkan budayawi saja ataupun yang alami saja. Kedua-duanya harus ditempuh bersama, yakni alam dan buadaya dimana budaya itu sendiri takboleh ditumbuhkan dengan teknik, tetapi harus di hayati dalam cakupan ilmu, etika dan seni.
Filosof  Perancis Albert Schweizer pernah mengatakan bahwa mengembangkan budaya tanpa etika pasti membawa kehancuran. Oleh sebab itu, dianjurkannya agar kita memperjuangkan mati-matian unsur etika di dalam mendasari budaya etika.
Kemajuan teknologi merupakan salah satu sisi untuk meningkatkan produktivitas, sisi yang lain adalah penambahan modal dan tenaga kerja. Artinya bila sejumlah modal atau tenaga kerja dilibatkan dalam proses suatu produksi, akan dihasilkan tambahan hasil produksi sejumlah tertentu.
Semakin banyak tenaga kerja yang dipergunakan, semakin meningkat pula produksi. Begitu juga sebaliknya sejumlah modal hanya dikerjakan oleh tenaga kerja di bawah batas yang diperlukan, sehingga modal itu belum berproduksi sesuai dengan kapasitasnya. Jadi, ada keterkaitan antara modal dan tenaga kerja sebagai faktor-faktor produksi.
Produktivitas dapat dicapai apabila tiap factor produksi dapat berproduksi sesuai dengan kapasitasnya.
Untuk menaikkan produktivitas barang modal adalah dengan mempergunakan teknologi modern, dan untuk meningkatkan produktivitas sumber daya manusia adalah dengan pendidikan, latihan serta alih teknologi.
Untuk itu pendidikan dan latihan yang berorientasi pada perwujudannya manusia mandiri sangat diperlukan.
Dengan kata lain kemiskinan merupakan ketidak mampuan memenuhi kebutuhan pokok sehingga ia mengalami keresahan, kesengsaraan atau kemelaratan dalam setiap langkah hidupnya, pendapat ini dikemukakan oleh Siswanto (1988).
Untuk mengatasi kemiskinan paling tidak harus dilihat dari konteks masalahnya. Kemiskinan timbul dari berbagai faktor yang setiap faktornya memerlukan penanganan khusus.
SDA pada hakikatnya adalah karunia Tuhan. SDA adalah semua benda yang merupakan hadiah alam, baik yang ada dipermukaan tanah atau yang tersimpan di dalamnya dipergunakan dalam proses produksi. Pengertian ini menurut Soelistiejoe (1984).
SDA bukanlah pilihan atau buatan manusia, tetapi sudah tersedia di bumi. Manusia dapat mengambil manfaat darinya. SDA ini merupakan salah satu ukuran kekayaan suatu bangsa atau Negara. SDA masih memerlukan pengolahan yang baik.
Pengolahan yang kurang, tidak dapat memberikan manfaat yang optimal, juga tidak dapat dilestarikan dan diwariskan pada generasi berikutnya.
Sumber daya alam Indonesia
SDA ini, ada yang dapat diperbarui seperti kekayaan hutan yang berupa flora dan fauna. Dan SDA yang tidak dapat diperbaharui seperti minyak bumi, emas, nikel, baja, dll.
Untuk kelestarian SDA ini perlu adanya konservasi atau aturan untuk mengolah SDA ini. Pengolahan yang baik akan memberikan kemakmuran, sedangkan kemakmuran adalah ukuran tingkat kesejahteraan suatu bangsa.
Sebagai Negara tropis , Indonesia memiliki ribuan pulau dan lautan yang luas, memiliki kekayaan alam yang sangat berlimpah. Di daratan, suhu dan curah hujan yang tinggi memungkinkan penduduknya dapat menanam berbagai macam komoditas pertanian dan perkebunan. Curah hujan yang tinggi juga menjamin, tetap tersediannya air untuk kepentingan budi daya perikanan darat.
Wilayah Indonesia sangat luas dan menyimpan kekayaan alam berupa lahan yang belum dimanfaatkan . banyak pulau yang masih belum dihuni hingga di masa mendatang masih terbuka luas untuk dikembangkan dengan berbagai produk pertanian. Lahan yang luas juga menarik para pengusaha baik dari dalam maupun dari luar negeri untuk membuka perkebunan di berbagai wilayah Indonesia.
Selain lahan yang masih luas, Indonesia juga memiliki laut yang luas dan garis pantai yang sangat panjang. Laut di Indonesia dengan berbagai sumber daya yang terkandung di dalamnya belum dimanfaatkan secara maksimal oleh penduduk. Sebagian besar penduduk Indonesia masih berorientasi ke darat, padahal potensi sumber daya laut, khususnya ikan, masih melimpah ruah. Garis pantai yang sangat panjang juga menjadi modal untuk mengembangkan budi daya perikanan.
Sumber daya alam Indonesia yang banyak dan beraneka ragam sudah dikenal oleh bangsa lain sejak dulu. Bangsa India dan Cina bahkan sudah mengadakan hubungan dagang dengan bangsa Indonesia sejak abad ke 2 Masehi. Komoditas perdagangan dari Indonesia yang terkenal antara lain emas, cengkih, lada, kayu cendana, dan kapur barus. Komoditas tersebut termasuk yang diperdagangkan di pasaran internasional dengan nilai yang tinggi.
Sumber daya alam Indonesia dikelompokkan dalam : sumber daya udara, sumber daya tanah, sumber daya air, sumber daya hutan, sumber daya tambang, sumber daya laut.

Potensi Sumber Daya Udara

Udara merupakan sumber daya alam karena memiliki banyak fungsi untuk manusia dan mahluk hidup lainnya. Manusia dan hewan pasti membutuhkan udara untuk bernapas, begitu pula tumbuhan. Udara juga berfungsi untuk melindungi kehidupan di muka bumi ini dari sinar ultraviolet dan benda angkasa luar yang jatuh ke bumi. Lapisan udara atau atmosfir berfungsi untuk menyaring sinar ultraviolet dan menghancurkan benda-benda yang jatuh dari angkasa luar sebelum sampai di bumi.
Udara terdiri atas tiga unsure : udara kering, uap air, aerosol. Udara kering terdiri atas: nitrogen, oksigen, dll. Sebagaian besar adalah nitrogen, di dalam udara terdapa uap air yang mengisi udara di atasnya. Persebaran uap air bergantung pada intensitas penyinaran matahari dan keberdaaan tubuh-tubuh aair di suatu wilayah.  Komponen lain, yaitu aerosol mengapung di udara . Aerosol dapat berupa partikel berbentuk garam , garam natrium, karbon, sulfat, nitrat, kalsium, kalium, dan lain-lain. Tanpa semua unsure ini udara tidak akan bisa menjalankan fungsinya.

Potensi sumber daya tanah

Tanah adalah tempat manusia melakukan berbagai aktivitas sehari-hari. Secara umum tanah di Indonesia dapat dibedakan menjadi : tanah dengan bahan induk vulkanik, tnah dengan bahan induk bukan cvulkanik, tanah organic atau humus.
Tanah vulkanik awalnya terbentuk dari material yang dikeluarkan saat gunung berapi meletus. Material vulkanik yang dikeluarkan dari gunung berapi terdiri atas lava dan lahar. Tanah dengan bahan induk bukan vulkanik bukan berasal dari lava dan lahar. Tanah organic atau humus adalah tanah yang terbentuk dari tumpukan sisa-sisa tumbuhan, dikenal juga dengan istilah tanah gambut.

Sumber daya air

Sumber daya air di Indonesia melimpah, di daerah di mana curah hujan tinggi air tersedia. Fungsi hutan sangat penting untuk meresap air, jika hutan ditebang, fungsi hutan untuk menyimpan air pada saat musim hujan menjadi tidak berfungsi.

Sumber daya hutan

Potensi daya hutan di wilayah Indonesia sangat besar, yaitu mencapai 99,6 juta hektar. Selain luas hutan menyimpan beragam kekayaan flora dan fauna atau keanekaragaman hayati .
Hasil hutan bukan hanya kayu tetapi juga menghasilkan buah-buahan dan tumbuhan obat-obatan.

Sumber daya tambang

Aktivitas pertambangan telah menghasilkan banyak devisa untuk Indonesia. Minyak bumi dan gas merupakan sumber energy utama yang saat ini banyak dipakai untuk keperluan industry, transportasi, dan rumah tangga. Selain itu, ada juga batu bara. Batu bara adalah batuan sedimen yang terbentuk dari sisa tumbuhan yang telah mati dan mengendap berjuta-juta tahun. Batu bara digunakan sebagai sumber energy untuk berbagai keperluan.

Sumber daya laut

Luas laut Indonesia mencakup 2/3 dari seluruh luas wilayah Indonesia. Di dalam laut tersimpan kekayaan alam yang besar. Potensi sumbar daya laut Indonesia tidak hanya ikan, tetapi juga tambang seperti minyak bumi, nikel, emas, bauksit, pasir, biji besi, timah

SDA tidak dengan sendirinya menjadi sediaan yang berlangsung bermanfaat untuk menutupi kebutuhan hidup manusia. Banyak SDA yang memerlukan pengolahan. SDA yang tidak pernah dijamah oleh manusia, selamanya tidak akan memberi manfaat. Kelangkaan SDM ini pada suatu daerah atau negara menyebabkan SDA alamnya tidak dapat dikelola dengan sempurna.
Di daerah atau negara yang SDM-nya sedikit walaupum kaya sumber SDA ia tetap tidak menikmati SDA itu. Untuk mengelola SDA itu, diperlukan tenaga manusia maka dengan transmigrasi SDA itu dapat dikelola dan dapat memberikan manfaat bagi kehidupan manusia.
Terbatasnya barang modal menyebabkan suatu bangsa tidak dapat berbuat banyak. Karena barang modal merupakan alat untuk mengelola kekayaan yang dimiliki.
Barang modal sebagai faktor produksi harus ada di samping SDA dan SDM.
Hilangnya salah satu dari ketiga komponen itu menyebabkan tidak berjalannya produksi.
Kemiskinaan suatu Negara dapat disebabkan oleh rendahnya produktivitas SDM dan barang modal. SDM yang dimilikinya tidak mampu berbuat untuk mengejar ketinggalan dari
Negara maju, karena memang produktivitasnya sangat rendah. Agar SDA itu tidak musnah seperti bahan tambanag yang tidak dapat diperbaharui, penggunaannya diatur pada batas-batas tertentu agar tidak habis dalam waktu yang relatif singkat.
Penebang yang berpindah-pindah yang menebangi hutan sangat merugikan dari segi konservasi lahan karena dapat menyebabkan erosi, banjir, harus ditekan dengan memukimkan mereka pada tempat yang tetap.
Binatang atau tumbuhan yang sudah mulai langkah di upayakan untuk dikonservasikan di cagar alam atau suaka alam.
Upaya ini dimaksudkan untuk menjaga keseimbangan ekosistem dan memelihara kelestarian spesies dan gen yang pada masa mendatang sangat diperlukan.
Di samping itu, kemajuan bioteknologi tumbuh-tmbuhan maupun binatang diharapkan dapat menyumbangkan gen-gennya bagi keperluan rekayasa genetika.
Seringkali kesejahteraan suatu bangsa di ukur dengan tingkat pendidikan rakyatnya.
Di Negara maju tingkat pendidikan rakyatnya cukup tinggi, sebaliknya di negara miskin tingkat pendidikannya sangat rendah. Usaha untuk meningkatkan keterampilandan kecakapan rakyatnya terbentur dengan belum tersedianya sarana dan dana.
Sebaliknya kalau tidak diusahakan melalui pendidikan,tidak akan pernah tersedia tenaga –tenaga terampildan berkemampuan untuk menggerakkan bangsa dan negaranya. 

Produktivitas dan masalahnya

Produktivitas kerap menjadi masalah bagi sebuah bisnis tanpa memandang usia. Patut diketahui bahwa ada beberapa waktu yang menjadi saat-saat puncak tingkat produktivitas seseorang. Di satu waktu seseorang bisa sangat produktif sementara di saat lain ia kurang produktif . Maka dari itu, bekerja keras di luar waktu-waktu terbaik itu bisa dipastikan hanyalah pembuangan waktu dan tenaga karena hasilnya tidak maksimal dan lebih lama.
Jadi, tanpa mempedulikan apa profesi Anda, dari pada terus menerus bekerja selama 8 jam, Anda bisa mencoba berhenti setelah dua jam bekerja dengan baik. Lakukan aktivitas lainnya selama beberapa jam kemudian kembalilah dan lakukanlah kegiatan semula dengan lebih berapi-api. Ini lebih baik daripada Anda memaksakan diri meneruskan untuk mengerjakan satu aktivitas padahal energi dan fokus Anda untuk itu sudah benar-benar kering.
Nah, bagaimana jika Anda belum tahu persis saat puncak produktivitas Anda? Cobalah untuk melakukan pemetaan energi selama satu hari bekerja. Cara lain untuk menggenjot produktivitas ialah dengan mengelola waktu dengan lebih bijak. Caranya ialah dengan menggunakan “proyek yang tertunda”, terapkan sebuah siklus kerja 30/30 menit, dan fokuslah pada 1 hingga 3 jenis kegiatan dalam sehari. Alihkan perhatian Anda dari satu aktivitas ke aktivitas lainnya untuk mendapatkan pikiran yang lebih segar.
Lalu kapan kita bisa mengetahui kita tidak bekerja dengan produktif dan harus beralih ke kegiatan lain? Sederhana saja. Saat Anda merasa bahwa Anda terlalu memaksakan diri untuk menyelesaikan sebuah pekerjaan, bisa dipastikan Anda tidak sedang bekerja dengan produktif. Beranjaklah dan kerjakan sesuatu yang lain yang tidak menuntut Anda untuk berpikir terlalu banyak.
Semakin produktif seseorang saat bekerja, semakin baik stabilitas pekerjaannya, peluang promosinya juga lebih tinggi. Dan begitu juga potensi rekrutmen. Semuanya akan menstabilkan dan meningkatkan pendapatan pribadi, menyeimbangkan aspek-aspek dalam kehidupan Anda. Sekali lagi produktivitas ialah tentang kualitas bukan kuantitas.
Produktivitas yang tinggi lebih disebabkan oleh pemanfaatan teknologi dan ilmu pengetahuan. Ilmu pengetahuan menghasilkan tenaga terampil dan mampu memanfaatkan teknologi. Penduduk negara berkembang sangat lemah dalam penguasaan teknologi. Negara yang sedang berkembang ditandai dengan produktivitas tenaga kerja yang rendah. Konsep fungsi produksi yang menghubungkan output dengan bermacam-macam kombinasi penggunaan faktor input berdasarkan teknologi tertentu seringkali digunakan untuk menjelaskan bagaimana penduduk memenuhi kebutuhannya. Tetapi secara teknis konsep fungsi produksi perlu ditambahkan dengan kemampuan manajerial, motivasi tenaga kerja, dan fleksibelitas kelembagaan yang mendukung.
Berdasarkan argumentasi tingkat produktivitas dapat dinaikkan melalui mobilitas tabungan dalam negeri dan bantuan modal asing guna meningkatkan investasi baru dalam barang-barang modal serta investasi di bidang pendidikan dan pelatihan untuk menambah keterampilan.



Previous Post
Next Post
Related Posts

0 Komentar: